Malam guys..
Tadi sore sempet ada temen yang mampir ke tempat kerja, dia nanyain lowongan kerja. Gue bingung kalo udah ada yang minta kerjaan sama gue. Disatu sisi gue juga ga bisa liat mereka nganggur. Apalagi temen gue ini udah hampir 4 tahun ga jelas banget kegiatannya. Tapi di sisi yang lain gue ga bisa masukin mereka kerja. Siapa gue? Disitulah kadang gue merasa sedih.
Angka pengangguran di Indonesia banyak banget, apalagi angkatan 2015-16 kemarin baru aja lulus. Angka pengangguran pasti bertambah lagi.
Gue jadi inget waktu dosen gue di semester pertama DRS. Sudarno, MM. Beliau ngajar mata kuliah Mikro sama Makro. Beliau pernah nanya ke semua mahasiswa yang hadir malam itu (gue kuliah kelas malam). Apa penyebab banyaknya angka pengangguran di Indonesia? Tanya beliau. Hampir semua mahasiswa menjawab, minimnya lapangan pekerjaan dan rendahnya pendidikan. “salah” kata beliau. Lapangan pekerjaan itu pada dasarnya banyak. Yang harus ditanyakan adalah, motivasi kerja si pengangguran itu sampai dimana? Permasalahannya hanya terletak di “mencari kerja atau ingin kerja”. Jika mencari kerja, maka kemungkinannya mendapat pekerjaan atau tidak. Tapi jika ingin kerja pasti mendapat kerjaan.
“Disekeliling kita itu banyak lapangan pekerjaan, jadi tukang motongin rumput halaman tetangga aja itu lapangan pekerjaan” terang beliau.
Penyebab lainnya menurut beliau adalah minimnya skill yang dimiliki SDM di Indonesia. Ya, menurut gue sayang sekali jika kita hanya lulusan sekolah yang hanya menerapkan teori-teori tanpa diiringi dengan skill dan kreatifitas.
Sangat setuju dengan ucapan mas Ippho Santosa “hidup semakin kompetitif, maka kita harus semakin kreatif”. Tanpa skill dan kreatifitas kita akan semakin tertinggal dari orang lain.
Gue sendiri sangat bersyukur masih dikasih kerjaan sama gusti Allah. Setiap gue mau ngeluh dengan lelahnya kerjaan, dengan problem-promblem di tempat kerja, gue selalu ingetin diri gue sendiri hari ini masih banyak orang yang nengteng-nengteng lamaran pekerjaan untuk melamar kerja.
Pernah ga sih, kita nuntut perusahaan untuk naikin upah kita?, minta bonus ini dan itu. Tapi jarang sekali kita berfikir, pantaskah kita atas kontribusi kita terhadap perusahaan mendapatkan upah yang kita terima sekarang?.
Problemnya di Indonesia “mereka lebih baik berhenti bekerja karena upah kecil dan menjadi parasit keluarga”. Kata-kata om Mario Teguh itu semoga menjadi kata-kata penyemangat bagi kita, agar kita selalu berusaha bertahan. Jangan dulu lepaskan, menjadikan batu loncatan untuk mencari sesuatu yang lebih memiliki progres.
Kita harus percaya, saat upah kita hanya 3 juta tapi kita bekerja seolah upah kita itu 6 juta, maka jangan takut, insya Allah itu adalah jalan keberkahan, dan kebahagiaan.
Yukk biasakan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. :)
Semoga bermanfaat.
Silahkan di share.
Thnx :)
Judul : Motivasi Kerja
URL : https://ocehan-adul.blogspot.com/2016/07/motivasi-kerja.html
Pesan : Terimakasih telah membaca:
URL : https://ocehan-adul.blogspot.com/2016/07/motivasi-kerja.html
Pesan : Terimakasih telah membaca: